03.10.2015 tepatnya saya menikah dengan seorang yg boleh dibilang baru dikenal kurang lebih 1 th prosesnya sampai kita menikah kami dipertemukan waktu itu dengan kakak perempuan saya dan saudara dari suami yg kebetulan tetangga waktu saya kecil perjalanan rumah tangga ini sudah berjalan 9 th tepat 03.10. 2024 lalu pada awal pernikahan saya merasakan cukup bahagia terutama dengan kelahiran anak pertama kami waktu berjalan byl keadaan yg membuat saya harus meneteskan airmata karena masalah yg timbul dari salah satu pihak sampai akhirnya saya lelah ingin rasanya mengakhiri semua ini tapi saya masih memikirkan anak - anak karena sudah 2 anak saya dan mereka masih diusia yg membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tuanya batin saya lelah hati saya sakit setiap kali berdebat merasa benar sendiri dan ga pernah bisa berubah dari keadaan yg buruk, sering meninggalkan sholat dan asik selalu dengan gadgetnya jarang sekali memperdulikan saya dan anak2 ingin sekali saya cerita ke orang tuanya tapi bibir saya seperti tertutup rapat dan terkunci saya hanya bisa diam selama ini dan memilih diam dan mengadu sama Allah ditengah kesedihan yg saya alami kadang saya bertanya apa bisa diri saya bertahan dan kuat dengan menjalaninya keadaan saya semakin terpuruk kadang saya tersenyum dan bahkan tertawa didepan org2 pdhal hati saya menangis melihat keadaan diri saya. Tubuh saya pun semakin hari semakin gak keurus dan sering sakit karena luka batin yg saya alami saya mencoba kuat di deoan anak2 hanya karena saya ingin anak2 bisa mandiri dan tahu ibunya baik2 saja setiap saya hanya bisa menangis dan bercerita ma Allah kadang saya gak bisa tidur mikirin keadaan ini kedepannya akan seperti apa...