Selasa, 24 Juli 2012

Cerita di kereta

Selalu ada cerita di Cirex......

Waktu itu sore menjelang malam, keinginan seorang anak yang ingin bertemu orang tuanya ternyata membuat suatu hal yang tidak mungkin jadi mungkin bahkan suatu kejadian terjadi, tepat Magrib sampai di stasiun Gambir kala itu dengan waktu yang sangat singkat pulang kerja dede langsung bergegas ke stasiun dengan tergesa-gesa karena takut ketignggalan kereta yang terakhir berangkat pukul 18.45  beruntung kakaknya dapat mengantarnya dengan berkendaraan motor yag jangan ditanya lagi kakanya terkenal dengan bawa motornya klo sedang mengejar waktu. alhamdulillah.. sampailah dede di satsiun tepat pukul 18.30, 15 menit lagi dari keberangkatan.... tanpa pikir panjang dede berlari ke loket pembelian tiket Cirex (Cirebon Express) dan alhasil tidak dapat semua tiket sudah terjual habis untuk keberangkatan jam 18.45 lalu dede merasa sedih banget dan mereka sempat baradu mulut , kakaaknya menyalahi dede karena memang , dede salah karena tidak prepare dari jauh - jauh hari sebelum keberangkatan hal ini membuat dede bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan sebuah ide muncul dari kakaknya ketika susana mulai reda antar keduanya .mereka berdua langsung menuju jalur 3 ke tempat kereta Cirex berhenti . tanpa pikir panjang naiklah dede ke kereta dengan hati yang campur aduk. bisa dibayangkan tanpa tiket seorang cewek duduk di kereta api menuju cirebon. kakaknya pun sebenarnya khawatir sampai dia sempat membawakan mkanan fast food untuk adiknya makaan, adiknya sadar walau terkadang kita sukabertengkar mengenai suatu hal sebenarnya mereka saling menjaga dan menyayangi begitu juga dengan kakak perempuannnya yang selalu perhatian. maklum lah dede ini seorang anak yang manja dan tidak pernah jauh dari oarang taua sejak kecil. lalu kereta pun berjalan  sepanjang perjalanan dede berdoa agara tidak terjadi apa-pa yanng diinginkan. di bekasi kereta berhenti dan tempat duduk yang di duduki dede ternyata sudah ada yang punya. berdirilah dede untuk waktu yah.... bisa di bilang lumayan lah 

Cinta di senja hari










dia datang atas nama cinta
kala itu tak terbesit dihati
untuk memilihnya
senja di sore itu saksi
ketika mentari sangat enggan
meninggalkan siang hari
dan begitu indah tercipta suasana 
cahaya kemerahan bercampur jingga
Tak seorangpun ingin melewatinya
saat itu suasana mengalir begitu saja
sangat sederhana  dan apa adanya
aku ingin seperti mentari 
yang tak berhenti bersinar 
mentaati titah tuhannya
yang selalu berguna bagi kehidupan
aku ingin selalu membahagiakan orang yang kucintai
namun aku pun hanya manusia biasa 
yang tak lepas dari kekurangan bahkan kelebihan
saat itu layaknya gadis yang lain 
aku ingin menerimanya tapi
naluri ku berisi keraguan yang dalam terhadapnya
entah apa n bagaimana 
pada saat itu aku hanya punya perasaan itu terhadapnya
sampai suatu saat dia pun menyerah ....