Rabu, 28 Oktober 2015

Kurikulum Pendidikan Berbasis Akidah Islam: Bunda dan Sang Buah Hati (Part 2)

KEMAMPUAN SYAKHSIYAH DAN TSAQOFAH ISLAM
Bidang Pengembangan
  1. Aqidah;
    B. Fiqh (Akhlak, sosial dan kemandirian);
    C. Bahasa Arab;
    D. Al Qur’an;
    E. As Sunnah;
    F. Siroh Rasul;
    G. Sejarah Kaum Muslimin.
  2. Bidang Pengembangan Aqidah
Kemampuan Dasar
  • Anak dapat mengenal aspek rukun iman;
  • Anak dapat mengenal 5 aspek rukun islam dan cara beramal sholeh.
Hasil Belajar
  1. Anak Dapat Mengenal Aspek Rukun Iman
  • Anak dapat menyebutkan ciptaan Allah dan sifat-sifat-Nya;
  • Anak dapat menyebutkan nama malaikat dan tugas-tugas-Nya;
  • Anak dapat menyebutkan beberapa nama nabi dan rosul;
  • Anak dapat menyebutkan nama kitab suci umat islam;
  • Anak dapat mempercayai adanya hari akhir dan taqdir.
Indikator Perkembangan
  • Anak Dapat Menyebutkan Ciptaan Allah dan Sifat-sifat-Nya.
  • Anak mengenal dan percaya adanya Allah sebagai Al Khaliq (pencipta);
  • Anak mampu menyebutkan beberapa ciptaan Allah;
  • Anak dapat melafadzkan dan hafidz kalimat tauhid;
  • Anak mengenal beberapa sifat Allah (Asmaul husna);
  • Anak tertarik dalam beraktifitas untuk mendapat keridoan Allah;
  • Anak biasa bersyukur kepada Allah ketika mendapatkan banyaknya kenikmatan yang Allah berikan.
  • Anak Dapat Menyebutkan Nama Malaikat dan Tugas-tugasnya
  • Anak mampu menyebutkan 10 nama malaikat dan tugas-tugasnya.
  • Anak Dapat Menyebutkan Beberapa Nama Nabi dan Rasul
  • Anak mengenal nama beberapa nabi dan rosul;
  • Anak mengenal dan percaya Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir.
  • Anak Dapat Menyebutkan Nama Kitab Suci Umat Islam
  • Anak mengenal Al Qur’an sebagai kitab suci umat islam.
  • Anak Dapat Mempercayai Adanya Hari Akhir dan Taqdir
  • Mengenal adanya hari kiamat serta mengenal dan percaya adanya taqdir.

  1. Hasil Belajar Anak Dapat Mengenal 5 Aspek Rukun Islam dan Cara Beramal Shaleh
  • Anak dapat mengucapkan dua kalimah syahadat;
  • Anak dapat melakukan gerakan shalat 5 waktu;
  • Anak dapat mengenal arti zakat, shodaqoh dan puasa.
Indikator Perkembangan
  • Anak Dapat Mengucapkan Dua Kalimah Syahadat
  • Anak mampu mengucapkan syahadat bagi Allah dan syahadat bagi rasul.
  • Anak Dapat Melakukan Gerakan Shalat 5 Waktu
  • Anak mengenal tahapan gerakan dalam shalat, mengenal waktu shalat dan jumlah rakaatnya dan mengenal bacaan shalat.
  • Anak Dapat Mengenal Arti Zakat, Shodaqoh dan Puasa
  • Anak mengenal praktek zakat fitrah;
  • Anak terbiasa melakukan shodaqoh;
  • Anak mengenal arti puasa secara benar;
  • Anak mengenal praktek berpuasa sampai pukul 10.00.
  1. Bidang Pengembangan Fiqh (Akhlaq, Sosial dan kemandirian)
Kemampuan Dasar
  • Anak memiliki akhlaqul karimah dalam aktivitas sehari-hari.
Hasil Belajar
  • Anak dapat mengenal tata cara berakhlaqul karimah kepada Allah;
  • Anak dapat mengenal tata cara berakhlaq/ berperilaku terhadap sesama;
  • Anak dapat mengenal tata cara berakhlaq/ berperilaku terhadap binatang dan alam;
  • Anak dapat mengurus diri sendiri;
  • Anak dapat menunjukkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab, disiplin dan berani;
  • Anak mulai menunjukkan kepedulian terhadap orang lain.
Indikator Perkembangan
  • Anak Dapat Mengenal Tata Cara Berakhlaqul Karimah kepada Allah
  • Anak mampu menirukan suara adzan dan iqomah;
  • Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
  • Anak mengucapkan kalimat thoyyibah setelah mendengar, melakukan dan melihat sesuatu.
  • Anak Dapat Mengenal Tata Cara Berakhlaq/ Berperilaku terhadap Sesama
  • Anak berdo’a untuk kedua orang tua;
  • Anak mengucap maaf, minta tolong dan terima kasih;
  • Anak mampu menyatakan bersalah;
  • Anak mengekspresikan emosi secara wajar;
  • Anak tidak mengganggu teman yang sedang melakukan kegiatan;
  • Anak selalu bersikap ramah dan sopan;
  • Anak tidak cepat marah;
  • Anak mau saling membantu sesama teman;
  • Anak sabar menunggu giliran;
  • Anak senang memberi makan binatang;
  • Anak senang menyiram tanaman;
  • Anak senang menggunakan air seperlunya.
  • Anak Dapat Mengurus Diri Sendiri
  • Anak mencuci dan mengeringkan tangan sendiri;
  • Anak makan sendiri, ke kamar mandi sendiri dan minum sendiri dengan gelas;
  • Anak membuka pintu sendiri;
  • Anak menutup pintu sendiri;
  • Anak memilih pakaian sendiri;
  • Anak membuka dan memasang pakaian sendiri;
  • Anak menyisir rambut sendiri;
  • Anak membersihkan kotoran sendiri;
  • Anak menggosok gigi sendiri;
  • Anak memakai sepatu sendiri;
  • Anak pergi main ke rumah teman sendiri;
  • Anak pergi tidur sendiri;
  • Anak bangun tidur sendiri;
  • Anak membersihkan tempat tidur sendiri;
  • Anak melipat selimut sendiri;
  • Anak merapihkan mainan sendiri;
  • Anak menyimpan sepatu dan pakaian di tempatnya dengan rapi.
  • Anak Dapat Menunjukkan Rasa Percaya Diri dan Bertanggung Jawab, Disiplin dan Berani
  • Anak mengerjakan tugas sendiri;
  • Anak menunjukkan kebanggaan terhadap hasil kerjanya;
  • Anak mengerjakan tugas yang diberikan guru;
  • Anak mengerjakan tugas sampai tuntas;
  • Anak mengetahui barang milik sendiri dan orang lain;
  • Anak melaksanakan tata tertib yang ada di sekolah;
  • Anak mengikuti aturan permainan;
  • Anak mengembalikan mainan pada tempatnya;
  • Anak membuang sampah pada tempatnya;
  • Anak tepat waktu saat berangkat sekolah.
  • Anak Mulai Menunjukkan Kepedulian terhadap Orang Lain
  • Anak menggunakan barang milik orang lain dengan hati-hati;
  • Anak mau berbagi miliknya, misalnya mau berbagi makanan dan minuman;
  • Anak mau meminjamkan miliknya dengan senang hati;
  • Menunjukkan rasa empati terhadap orang lain.
  1. Bidang Pengembangan Bahasa Arab
Kemampuan Dasar
  • Anak dapat mengenal huruf hijaiyah dan kata dalam bahasa arab.
Hasil Belajar
  • Anak dapat mengenal huruf hijaiyah;
  • Anak dapat mengenal bahasa arab sederhana.
Indikator Perkembangan
  • Anak Dapat Mengenal Huruf Hijaiyah
  • Anak mengenal huruf hijaiyah;
  • Anak mampu menyebutkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya;
  • Anak dapat menebalkan/menulis huruf hijaiyah;
  • Anak iqro/qiroati.
  • Anak Dapat Mengenal bahasa Arab Sederhana
  • Anak dapat mengenal beberapa kata dalam Bahasa Arab.
(bersambung)
Oleh : Ni’mah Sakinah
Profil Penulis: Beliau adalah Ibu Rumah Tangga (Ibu dari 4 orang anak); Pendidik di Home Schooling Group Khoiru Ummah 38 (HSG KU 38) Kota Sukabumi -Setingkat SD-; Pendidik di Madrasah Ibtida’iyah Mesjid Jami Sa’adatul Ummah; Pengisi Tetap Radio Siaran Pemerintah Daerah Sukabumi Citra Lestari 102,8 FM acara Kajian Islam Remaja (Kisra) On The Sky.
(fauziya/muslimahzone.com)

Selasa, 27 Oktober 2015

istri rasul

# ISTRI2 RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM #
Nama-nama Istri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, usia mereka dinikahi, usia Rasulullah menikahi, statusnya, kondisinya, serta alasan Rasulullah menikahinya.
1. Nama : Khadijah ra
Status : 2 kali janda
Usia Dinikahi : 40 thn
Usia Rasulullah : 25 thn
Kondisinya : Pengusaha, keturunan bangsawan, punya 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah ...
Alasan : Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita pertama yang memeluk islam, dan mendukung dakwah Nabi.
2. Nama : Aisyah ra
Status : gadis
Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun)
Usia Rasulullah : 52 tahun
Kondisinya : Cantik, cerdas, putri
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
Alasannya : Petunjuk Allah lewat mimpinya 3 malam berturut-turut bhw Rasulullah akan mengajarkan tentang kewanitaan kepada Aisyah, agar disampaikan kepada umatnya kelak. Aisyah ra banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang disampaikan pada umat.
3. Nama : Saudah binti Zum’ah ra
Status : janda
Usia dinikahi : 70 thn
Usia Rasulullah : 52 thn
Kondisi : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memiliki 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
Alasannya : Menjaga keimanan Saudah ra dari teror & gangguan kaum musyrikin.
4. Nama : Zainab Binti jahsyi ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 45 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Mantan isteri Zaid bin Haritsah ra.
Alasan : Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah. Sekaligus mencontohkan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab (kebiasaan masyarakat saat itu). Maka istrinya tetap bukan mahrom untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi.
5. Nama : Ummu Salamah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 62 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah.
6. Nama : Ummu Habibah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 47 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Mantan istri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai karena suaminya pindah agama jadi nashrani ...
Alasan : Untuk Menjaga Ummu Habibah dari pemurtadan.
7. Nama : Juwairiyyah bin Al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 65 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan.
8. Nama : Shafiyah binti Hayyi ra
Status : 2 kali janda
Usia dinikahi : 53 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alasan : Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot & teror orang yahudi.
9. Nama : Maimunah Binti al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 63 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
Alasan : Istri Rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan Rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir ...
10. Nama : Zainab binti Khuzaimah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 50 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama2 menyantuni anak yatim dan orang lemah.
11. Nama : Mariyah Al-Qibtiyah ra
Status : Gadis
Usia dinikahi : 25 thn
Usia Rasulullah : 59 tahun
Kondisi : Budak hadiah dari raja Muqauqis dari Mesir.
Alasan : Menikahi untuk memerdekakannya dari perbudakan dan menjaga keimanan Mariyah ra.
12. Nama : Hafsah binti Umar ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 35 thn
Usia Rasulullah : 61 tahun
Kondisi : Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud.
Alasan : Petunjuk Allah swt
Hikmah : Hafsah adalah wanita pertama yang hafal al Qur’an. Dinikahi oleh Rasulullah saw agar bisa menjaga keotentikan Al Qur'an dan mengajarkan pada muslimah.
Semoga jadi pedoman & pengetahuan kita bhw poligami Rasulullah krn petunjuk Allah & bkn krn nafsu seperti fitnah kaum kuffar .....

resep masakan 2

Untuk 5 orang
Bahan :
500 gram daging sapi giling
2 sendok makan tepung kanji
2 sendok makan bawang merah goreng
2 sendok makan bawang putih goreng
Garam
Merica
¾ panci air
Kuah :
2 sendok makan bawang merah goreng
2 sendok makan bawang putih goreng
1 daun bawang
Garam
Caranya :
1. Didihkan air.Iris-iris daun bawang.
2. Campur daging giling dengan tepung kanji, bawang merah dan bawang putih goreng. Bubuhi garam dan merica. Aduk rata. Ambil sedikit adonan daging dan kepal-kepal hingga bulat padat. Remas hingga keluar dari kepalan, dan sendok satu per satu ke rebusan air mendidih. Rebus terus.
3. Tambah bawang merah goreng, bawang putih goreng dan daun bawang. Bubuhi garam dan cicipi.
4. Angkat.
Porsi 5 orang
Bahan
500 gram udang
2 ruas jari lengkuas, memarkan
2 lembar daun jeruk purut, buang tulang daun
Minyak goreng
Garam
Gula pasir
Bumbu Perendam: Aduk Rata
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
½ sendok teh garam
Ulek Halus
8 cabai merah besar
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
½ ruas jari kunyit
1 ruas jari jahe
3 buah tomat
Iris
½ buah bawang bombay
2 batang daun bawang
Larutkan Air
1 sendok teh maizena
1 sendok teh tepung beras
3 sendok makan air
Caranya
1. Buang kulit dan kepala udang, cuci bersih. Lumuri dengan bumbu perendam. Diamkan hingga 15 menit hingga bumbu menyerap. Sisihkan.
2. Tumis bawang bombay agak layu. Masukkan bumbu halus, tumis bersama lengkuas dan daun jeruk, aduk rata. Tumis hingga harum.
3. Masukkan udang, masak hingga udang berubah warna dan dagingnya kenyal. Tuang larutan maizena, aduk rata.
4. Bubuhi garam dan gula pasir sesuai selera, aduk hingga kental.
5. Masukkan daun bawang iris, aduk rata, biarkan daun bawang agak sedikit layu. Angkat. Sajikan.

Minggu, 18 Oktober 2015

10 Sifat Wanita yang Mendatangkan Rezeki Bagi Suami

10 Sifat Wanita yang Mendatangkan Rezeki Bagi Suami
Banyak suami yang mungkin tidak tahu bahwa rezekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa 10 sifat istri ini ‘membantu’ mendatangkan rezeki bagi suaminya.
1. Istri yang pandai bersyukur
Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)
2. Istri yang tawakal kepada Allah
Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)
Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.
3. Istri yang baik agamanya
Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Beruntung itu beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam itu sebenarnya berhutang pada istrinya.
4. Istri yang banyak beristighfar
Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12)
5. Istri yang gemar silaturahim
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
6. Istri yang suka bersedekah
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Jika istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya. Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)
7. Istri yang bertaqwa
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq: 2-3)
8. Istri yang selalu mendoakan suaminya
Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.
Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60)
9. Istri yang gemar shalat dhuha
Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rezekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
10. Istri yang taat dan melayani suaminya
Salah satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya. Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang.